Archive | October, 2009

Ketika Ia Kembali Mengalir

14 Oct
Percakapan itu dimulai dengan kamu yang menyapaku..

Lalu kamu membicarakan semua hal seolah tidak terjadi apa-apa..

Kamu membahas hal yang krusial bagi kaum ku..

Kamu begitu tidak berperasaan..

Saya sayang kamu mungkin bukan kata yang pas..

Tapi lebih baik saya ubah menjadi ‘Saya pernah sayang kamu’

Dan ketika semua itu kita sudahi, saya harus berbuat apa?

Tiba-tiba ia muncul kembali, mengalir membasahi pipi saya..

Kasihan,dia sudah lama tidak muncul ke permukaan..

Maka untuk malam ini akan saya biarkan ia mengalir kembali..

Meluap bersama semua emosi, kekecewaan dan kesedihan..

Kamu tetap pria yang saya banggakan, dan saya tetap akan menjadi tempatmu mengadu..

Itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun..

Tapi untuk malam ini saja, beri saya waktu untuk meluapkan semuanya..

Saya janji tidak akan lama.